Tank & Peperangan Moderen

Meskipun kemajuan dalam persenjataan anti-tank dan hilangnya tank dalam jumlah besar dalam konflik-konflik baru-baru ini, anggapan bahwa tank sudah ketinggalan zaman di medan perang tidaklah sepenuhnya akurat. Pengalaman di Ukraina dan Palestina memang menyoroti kerentanan tank paling canggih sekalipun terhadap senjata yang relatif murah seperti drone yang dilengkapi granat termobarik, RPG, ATGM, artileri presisi, dan drone bunuh diri seperti Lancet. Ancaman modern ini telah menantang pandangan tradisional tentang tank sebagai benteng beroda yang hampir tak terkalahkan, sebuah persepsi yang lebih umum selama Perang Dunia II.

Namun, peran tank telah berkembang dan bukannya berkurang. Tank saat ini belum tentu merupakan tank raksasa yang berdiri sendiri seperti dulu, namun merupakan elemen penting dalam skenario medan perang yang terintegrasi. Mereka memberikan dukungan yang sangat berharga bagi infanteri, menawarkan platform senjata bergerak yang mampu menyerang kendaraan lapis baja musuh, benteng, dan posisi infanteri dengan senjata utama mereka yang kuat. Tank bekerja sama dengan infanteri, terutama dalam peperangan perkotaan, dengan ditempatkan di depan peleton untuk memberikan tembakan perlindungan atau serangan ujung tombak sementara infanteri dikerahkan dalam pengangkut personel.

Konflik di Ukraina dan Nagorno-Karabakh telah menunjukkan bahwa tank tetap relevan dalam peperangan modern jika digunakan dengan dukungan senjata gabungan yang memadai. Misalnya, meskipun mengalami kerugian besar, baik Rusia maupun Ukraina tetap menghargai tank, dengan Rusia mengirimkan lebih banyak tank dari depot penyimpanan untuk melengkapi unit di Ukraina dan meningkatkan batalyon tank sukarelawan baru, dan Ukraina meminta lebih banyak tank dan kendaraan lapis baja dari negara-negara Barat. Keberhasilan Azerbaijan dalam perang Nagorno-Karabakh juga bergantung pada kemampuannya melindungi tank-tanknya dan menggunakannya secara efektif, yang merupakan faktor penentu dalam menembus garis pertahanan Armenia.

Singkatnya, meskipun tank menghadapi ancaman yang lebih besar dari sistem anti-tank yang canggih, tank masih jauh dari ketinggalan zaman. Efektivitas mereka bergantung pada menjadi bagian dari operasi gabungan di mana mereka didukung oleh infanteri dan pasukan lainnya. Tank masih memainkan peran penting dalam operasi ofensif dan memberikan dukungan untuk manuver, menjadikannya aset yang sangat diperlukan untuk operasi darat ketika digunakan secara strategis dalam konteks taktik militer yang lebih luas.

Perhatikan bagaimana sebagian besar tank yang dinetralkan bekerja sendiri tanpa dukungan infanteri

=========

Source: t.me/Geostratinsight1

——————–

ASLI:

Despite the advancements in anti-tank weaponry and the high-profile losses of tanks in recent conflicts, the notion that tanks are becoming obsolete on battlefields is not entirely accurate. The experiences in Ukraine and Israel have indeed highlighted the vulnerabilities of even the most advanced tanks to relatively inexpensive weapons such as drones equipped with thermobaric grenades, RPGs, ATGMs, precision artillery, and suicide drones like the Lancet. These modern threats have challenged the traditional view of tanks as near-invincible fortresses on wheels, a perception that was more common during World War II. However, the role of tanks has evolved rather than diminished. Tanks today are not necessarily the standalone juggernauts they once were but are instead crucial elements of integrated battlefield scenarios. They provide invaluable support to infantry, offering mobile firepower platforms capable of engaging enemy armored vehicles, fortifications, and infantry positions with their powerful main guns. Tanks work in concert with infantry, especially in urban warfare, by deploying ahead of platoons to provide covering fire or spearheading attacks while infantry are deployed in personnel carriers. The conflicts in Ukraine and Nagorno-Karabakh have demonstrated that tanks remain relevant in modern warfare when employed with adequate combined-arms support. For instance, despite heavy losses, both Russia and Ukraine continue to value tanks, with Russia shipping more tanks from storage depots to equip units in Ukraine and raising new volunteer tank battalions, and Ukraine requesting more tanks and armor from Western countries. Azerbaijan’s success in the Nagorno-Karabakh war also hinged on its ability to protect its tanks and employ them effectively, which was a decisive factor in penetrating Armenian defensive lines.

In summary, while tanks face greater threats from advanced anti-tank systems, they are far from obsolete. Their effectiveness is contingent upon being part of a combined-arms operation where they are supported by infantry and other forces. Tanks still play a critical role in offensive operations and in providing support for maneuver, making them indispensable assets for ground operations when used strategically within the broader context of military tactics.

Notice how most of the tanks that were neutralized were working alone with no infantry support

Leave a comment